ANAK
kreatif adalah anak yang dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya
dengan baik. Perkembangan kemampuan dan kecerdasannya, sering kali
membuatnya bersikap dan berperilaku cukup aktif, banyak bergerak dan
bersuara. Hal ini sering pula diidentifikasi sebagai kenakalan oleh
banyak orang tua. Padahal, aktivitas dan mobilitasnya yang berlebih
merupakan wujud kemampuan berpikirnya yang serba ingin tahu. Sebelum
kita men-judge bahwa anak kita nakal, alangkah bijaknya jika kita
mencoba mengetahui dan memahami ciri-ciri anak kreatif berikut ini.
Berpikir Lancar
Anak kreatif mampu memberikan banyak jawaban terhadap suatu pertanyaan
yang kita berikan. Dalam kejadian sehari-hari, kita sering bertanya
“apa”, maka sering pula dijawab dengan banyak jawaban, meskipun
kadang-kadang jawabannya agak melenceng. Namun, itulah salah satu
kehebatan anak kreatif.
Dalam jangka panjang, anak kreatif mampu memberikan banyak solusi atas
masalah yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat penting untuk
dikembangkan karena di masa depannya hidup akan penuh masalah dan
tantangan. Dengan kreativitasnya, maka ia akan lebih mudah menjawab
masalah dan tantangan tersebut.
Fleksibel dalam Berpikir
Anak kreatif mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang
(fleksibel), sehingga ia mampu memberikan jawaban variatif. Hal ini akan
memudahkannya menjalani kehidupan dan menyesuaikan diri dalam berbagai
keadaan. Seringkali tanpa kita sadari, anak memberikan jawaban atau
komentar yang solutif atas pertanyaan dan pernyataan kita.
Orisinil (Asli) dalam Berpikir
Anak kreatif mampu memberikan jawaban-jawaban yang jarang diberikan anak
lain. Jawaban-jawaban baru yang tidak lazim diungkapkan anak-anak atau
kadang tak terpikirkan orang lain, di luar perkiraan dan khas.
Elaborasi
Anak kreatif mampu memberikan banyak gagasan dengan menggabungkan
beberapa ide atas jawaban yang dikemukakan, sehingga ia mampu untuk
mengembangkan, memperkaya jawabannya secara rinci dan detail hingga
hal-hal kecil.
Imaginatif
Anak kreatif memiliki daya khayal atau imajinasi, yang ia aplikasikan
dalam kegiatannya sehari-hari. Ia menyukai imajinasi dan sering bermain
peran imajinasi. Misalnya, ia membayangkan dirinya sebagai Ibu, maka ia
akan berperan sebagai ibu dalam segi bicara dan perilakunya. Dalam
tataran anak remaja, imajinasi ini biasanya berupa fiksi ilmiah, yakni
sudah cukup mampu mengembangkan imajinasinya dalam bentuk-bentuk
keilmuan, seperti menulis cerpen atau naskah drama, menciptakan lirik
lagu, bermusik dengan genre tertentu, dan lain-lain.
Senang Menjajaki Lingkungannya
Anak kreatif senang dengan bermain. Bermain dan permainannya itu selain
menyenangkannya juga membuatnya banyak belajar. Ia bisa mengumpulkan dan
meneliti makhluk hidup, serta benda mati yang ada di lingkungannya. Hal
ini tentu saja bermanfaat untuk masa depannya karena ia akan selalu
belajar dan mengasah rasa ingin tahunya terhadap sesuatu secara
mendalam. Ciri ini juga terkait dengan kecerdasan anak secara naturalis.
Msalnya, karena ia senang meneliti makhluk hidup, maka ia senang
memelihara binatang atau tanaman yang disukainya dan memberinya nama.
Banyak Ajukan Pertanyaan
Anak kreatif sangat suka mengajukan pertanyaan, baik secara spontan yang
berkaitan dengan pengalaman barunya maupun hasil ia berpikir. Sering
kali pertanyaan yang diajukannya membuat kita sulit dan merasa terjebak.
Karena itu, kita harus memiliki strategi yang tepat dengan berhati-hati
memberikan pernyataan dan harus siap dengan jawaban yang membuatnya
mengerti.
Mempunyai Rasa Ingin Tahu yang Kuat
Anak kreatif suka memperhatikan sesuatu yang dianggap menarik dan
mendalaminya sampai puas. Rasa ingin tahu anak kreatif sangat tinggi,
sehingga ia tak akan melewatkan kesempatan untuk bertanya. Karena itu,
kita sering dibuatnya agak kewalahan bahkan jengkel dengan menganggap
anak kita bawel. Padahal itulah kehebatannya, rasa ingin tahunya akan
membuatnya haus ilmu, memiliki daya kritis dalam berpikir dan tidak
cepat percaya dengan ucapan orang sebelum membuktikan kebenarannya.
Karena itu, fokus dan konsentrasi terhadap anak kreatif harus
benar-benar diperhatikan. Cara berpikirnya yang cepat dan lancar akan
membuatnya mudah bertindak memuaskan keingintahuannya.
Suka Melakukan Eksperimen
Anak kreatif suka melakukan percobaan dengan berbagai cara untuk
memuaskan rasa penasaran dan rasa ingin tahunya. Karena itu, sebagaimana
contoh di atas, orang tua harus bayak mendampingi dan membimbingnya,
tetapi tidak bertujuan menghambat atau terlalu mencampuri eksperimennya
itu. Memberikan penjelasan tentang baik dan buruknya sesuatu lebih baik
daripada berkata “jangan” atau “tidak boleh”.
Suka Menerima Rangsangan Baru
Anak kreatif sangat suka mendapatkan stimulus atau rangsangan baru,
serta terbuka terhadap pengalaman baru. Hal ini berkaitan dengan rasa
ingin tahunya dan kesukaannya bereksperimen. Semakin banyak stimulus
yang kita berikan, maka semakin banyak pula pengetahuan yang
didapatkannya dan semakin banyak pula percobaan yang dilakukannya,
sehingga proses dan kemampuan berpikirnya akan terus berkembang dan
mengasah kecerdasan otaknya.
Berminat Melakukan Banyak Hal
Anak kreatif memiliki minat yang besar terhadap banyak hal. Ia suka
melakukan hal-hal yang baru, berani mencoba hal baru dan tidak takut
terhadap tantangan. Dengan mengetahui antusiasme dari minatnya terhadap
sesuatu akan membantu orang tua mengenali bakat anak, sehingga sejak
dini bisa mengembangkan minat dan bakatnya secara berdampingan dan
berkesinambungan. Selain itu, keberanian melakukan hal-hal baru dapat
memupuk rasa percaya dirinya yang bermanfaat untuk perkembangan
kepribadiannya kelak.
Tidak Mudah Merasa Bosan
Anak kreatif tidak mudah bosan melakukan sesuatu. Ia akan melakukannya
sampai ia merasa benar-benar puas. Jika sudah puas, maka ia akan
melakukan sesuatu yang lain lagi. Inilah ciri kreativitasnya yang
menonjol. Ketidakbosanan merupakan aset berharga yang akan membuatnya
terus mencari hal-hal yang dapat menginspirasinya untuk berkreasi dan
berinovasi dengan hal-hal yang dialaminya dan dilihatnya, sehingga
proses kereatifnya terus berjalan seiring pertumbuhan usianya.
Kreativitas lahir bukan semata-mata karena faktor keturunan, tetapi
lebih karena adanya faktor stimulasi dari lingkungan anak. Stimulus dan
bimbingan orang tua merupakan faktor utama dalam menumbuh kembangkan
kreativitas anak. Dengan mengenali dan memahami ciri anak kreatif, orang
tua dapat mengoptimalkan kemampuannya untuk mengembangkan kreativitas
anak-anaknya. Karena itu, anak merupakan anugerah yang harus kita
syukuri, membuat kita belajar dari dan tentang banyak hal dalam
kehidupan. (pusdat/berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan memberikan komentaarnya (boleh baik atau buruk) untuk kebaikan blog ini. Dan kalau ada saran-saran yang baik pasti ntar saya terapkan pada blog saya ini. cra komennya begini
1.silakan mengetikan pada kolom ini.
2.pilih profil anda kalau tidak punya silakan klik anonime
3. klik publikasi
4. semoga berhasillllll